Selasa, 30 Desember 2008

People Party

The People Party! Finally...they made it happened! Memperingati hari jadi Cirebon, yang jatuh di 1 Muharam, dinas pariwisata Cirebon menggelar ajang 'Pesta Rakyat Cerbon 2008', yang bertema 'Ganjene Cerbon'. Wuihh...Akhirnya rasa haus untuk melihat seni tradisional Cirebon terobati. . Perhelatan akbar yang diadakan pada 28 Desember 2008 ini menampilkan semuuuua Cirebones, seni tradisional plus kulinernya juga...Ehmm...salut euyyy...semoga ini menjadi tradisi tahunan di masa mendatang. Wow...lihat deh antusiasme warga. Dari pagi hingga malam hari masyarakat tetap semangat menyaksikan pertunjukan demi pertunjukan yang dipentaskan. Semua ada, sintren,burok,tari topeng, tarling...dan dilantunkan tidak ber-gadogado dangdut. Cerbon nya kental banget tuuchh....he..he....pokoknya sip lah. Kerinduanku melihat tari-tari topeng dan mendengar tarling dilantunkan terlampiaskan.Glek..glekkk.....mantap ! Aplaus untuk dinas pariwisata dan kebudayaan ! Sayaaang banget, pada pagi harinya pas kamera ngadat, kalo ada yang punya gambar-gambarnya boleh duooonkkk dibagi. Kesuwun sanget...

Minggu, 14 Desember 2008

Budaya Cirebon

Nadran, Wayang Kulit, Tarling, dan Tari Topeng Sebagai kota pantai, masyarakat Cirebon juga kerap menyelenggarakan upacara Sedekah Laut atau biasa disebut Nadran. Dulu, pada perayaan itu disiang hari masyarakat menggelar pertunjukan tari topeng, dan wayang kulit dimalam harinya, selama 3 hari berturut-turut. Tari topeng dan Wayang kulit ini dibawakan oleh sanggar-sanggar seni dari Indramayu yang saat itu masih menjamur. Papaku sering mengajak menonton wayang, tapi terus terang, aku tidak begitu memahami lakon wayang yang dibawakan dalang, karena menontonnya pun sambil terkantuk-kantuk. Tapi kantuknya akan langsung hilang begitu papaku membelikan wedang jahe. He..he...Huaahh...sedap...aduuhhh, jadi ngelantur ke masa lalu. Hla iya, wong sekarang ini kalo pingin nemuin lagi tontonan wayang sudah sangat sulit. Jadi bisanya ya hanya dari nostalgia...Yeah..nostalgia juga mendengarkan lagu tarling yang dibawakan Abdul Ajib, sang tokoh legendaris seni tarling Cirebon, karena sekarang ini musik tarling telah bercampur dangdut dan melayu modern. Tapi, saat pertunjukkan seni tari topeng digelar di siang harinya, wah...demen banget aku menontonnya. Seingatku durasi tari topeng Cirebonan cukup lama dibawakan untuk setiap lakonnya. Kadang diselingi dagelan, atau saweran dari pengunjung. Dan aku menikmatinya hingga satu atau dua babak ! Bagiku tari topeng Cirebonan punya keunikan tersendiri, punya ciri khas dibanding tari topeng daerah lain. Tarian topeng Cirebon dibawakan dengan gaya yang 'gagah' meskipun yang menari adalah wanita. Apapun tokoh yang diperankan, si penari memerankannya tidak dengan lemah gemulai khas para penari wanita. Penasaran? Hayuk tonton tari topeng Cirebonan. But where?......masih ada kok, belum lama ini Grage Mall menyelenggarakan lomba tari topeng berikut Pameran etnik Cirebon. Ufff...sayang, kebanyakan para penari peserta lomba tidak tampil dengan dandanan khas penari topeng Cirebon. Sebagian besar malah berdandan ala penari reog ponorogo. Priben jeh?? Sedih memang....padahal tari topeng Cirebonan ini pernah ngetop hingga ke luar negeri loh.... Mimi Rasinah, oleh beliaulah, sang maestro tari topeng Cirebon, tarian ini melenggang-lenggok di mancanegara. Ada juga Burok dan Sintren, yang juga kesenian dari sekitar Cirebon, juga jarang diadakan lagi. Kalaupun ada mungkin kita harus mencarinya hingga ke pedesaan yang agak jauh dari kota. Wahai seni budaya Cirebon, ayo dong gencar lagi......tapi...duuuhhh...jangan dicampur aduk musik dangdut gitu duooonkkk. Bukan apa-apa, biar rasa Cirebon nya itu kental.

Selasa, 09 Desember 2008

Souvenir dari Cirebon-Batik Trusmi, dll

Souvenir Ragam souvenir yang pantas jadi special gift di Cirebon banyak. Jangan bingung, selain makanan, aneka handicraft asli Cirebon pasti bagus untuk dijadikan oleh-oleh atau tanda mata. Batik Trusmi Pernah nonton acara Dangdut Mania atau Mamamia di TPI dan Indosiar? Nah,Ivan Gunawan dan Eko Patrio seringkali memakai baju dengan motif khas batik Trusmi Cirebon. Mega Mendung. Terima kasih ya mas-mas, sudah memperkenalkan batik Trusmi Cirebon. Oow...pak Presiden di beberapa kesempatan juga memakai batik ini. Kok tauk ya kalau yang mereka pakai itu Batik Trusmi? Ya iyalah...motifnya itu loh...Mega Mendung....Bangga pisan atuh kitae..... Sekarang kita sambangi tempatnya. Yuuukk.... Terletak sekitar 5 km arah barat daya dari kota Cirebon, yaitu di desa Trusmi-Plered,kita akan mendapati banyaknya showroom yang memajang Batik Cirebonan atau Batik Trusmi. Sebagai pelengkap, showroom-showroom ini juga menyediakan Batik Pekalongan, Yogya, dan Solo. Terutama untuk Batik Tjap. Sedangkan Batik Trusmi sendiri jenisnya bervariasi, ada Batik Tjap atau Batik Tulis, dari Bahan Sutra atau Katun, yang masih berbentuk kain, kemeja, atau rok. Begitupun harganya, dari 50 ribu perak hingga jutaan rupiah. Batik Trusmi diproduksi masyarakat setempat, baik pemilik showroom sendiri atau diborongkan pada warga sekitar. Pokoknya, silakan datang, tinggal pilih.......mau datang langsung atau browsing dulu, silakan, mangga atuh... Rotan Tegalwangi adalah daerah sentral kerajinan rotan. Lokasinya tak jauh dari Trusmi, atau sekitar 7 km dari Cirebon, persis di pinggir jalan raya Cirebon-Bandung/Jakarta, berjejer showroom yang memajang berbagai jenis handicraft berbahan dasar rotan. Sekarang ini sedang in rotan dipadankan dengan eceng dan pandan. Berbagai bentuk olahannya dari tempat tissue hingga furniture : meja, kursi, tempat tidur, dan lemari. Dari yang dibandrol 20 ribu hingga jutaan rupiah. Selain dibuat di rumah-rumah warga, di sekitar area ini banyak juga pabrik rotan yang cukup besar dan telah mengeksport produknya ke mancanegara. Mau? Eh siapa tauk, perabotan rotan yang ada di rumah berasal dari sini. Topeng Sebenarnya produksi pengrajin topeng Cirebon lebih untuk memenuhi kebutuhan seni budaya tari topengnya. Namun seiring dengan langkanya pertunjukan seni tari topeng Cirebonan, maka handicraft topeng pun terpinggirkan. Hayok....yang senang dengan perburuan, silakan, tolong temukan kerajinan ini dipajang, entah di restaurant atau hotel, paling cuma dapat di satu dua tempat. Ufff...mengenaskan memang ! Padahal nih, bentuk topengnya menarik, punya ciri dan karakter tersendiri dibanding topeng dari daerah lain. Topeng Cirebon always smile. Sekalipun untuk tokoh yang sangar seperti Tumenggung. Beberapa wajah topeng Cirebon yang terkenal yaitu Kelana, Rumyang, Tumenggung, Panji, dan Samba. Dewasa ini dibuat pula topeng kecil dalam bentuk gantungan kunci. Lumayan ...masih ada wujudnya juga. Lukisan Kaca Tak banyak daerah yang menghasilkan pengrajin lukisan kaca. Karena sulitnya pengerjaan. Berbanggalah Cirebon, memiliki para pengrajin lukisan kaca. Tentu dengan motif dasar kebanggan Cirebon,wadasan atau mega mendung. Tidak banyak para pelukis kaca yang membuat motif ini. Selain rumitnya pengerjaan, juga para pekerja seni dewasa ini sebagian berproduksi mengutamakan selera konsumen. Karena konsumen yang datang bukan hanya dari daerah Cirebon, maka nya motif-motif lukisan kaca kini lebih beragam design dan gambar. Bagaimana? Pasti ngebet pingin ke Cirebon ? Huaahh...ntar dulu, ada yang belum diulas neehh... Gimana dengan seni budayanya ? Nah itulah......

Kuliner Cirebon

Wisata kuliner di Cirebon adalah agenda yang wajib ada bila melewatkan masa liburan di daerah ini. Dijamin bikin ketagihan dan punya keasyikan tersendiri,coz there are so many special places for culiner here will give us good taste. Sebagai daerah frontier Jawa Barat dan Jawa Tengah, maka soal rasa dan jenis makanan daerah ini adalah perpaduan dari keduanya. Tentu, selain jenis ethnic food Cirebon, beragam menu masakan Jawa Tengah dan Sunda tersedia pula di berbagai sudut kota. Menu yang bercita rasa Eropa, atau Chinese ? Ada....Siapin isi dompet aja. Tapi gak rugi dehh...Singkat kata percuma lewat Cirebon bila melewatkan kulinernya. Setidaknya sempatkanlah waktu untuk mampir menyantap berbagai jenis makanan khas Cirebon. Semua tersaji dengan berbagai pilihan tempat yang juga asyik buat cuci mata dan sayang bila dilewatkan...Yuuukkkk.... Ethnic Food Ethnic food Cirebon beragam banget. Siapa tak kenal Nasi Jamblang? Menu makanan Cirebon yang satu ini memang ngetop banget. Mungkin karena namanya yang unik, Jamblang, yang membuat orang mengingatnya dengan baik. Belum lama aku ke Bengkulu untuk mengunjungi teman, saudara-saudaranya menanyakan makanan ini. Sebenarnya complete set nasi jamblang, selain nasinya yang dibungkus daun jati, adalah sejenis nasi rames (nasi campur). Ada tahu dan tempe goreng, telor dadar, oow tentu dipadu dengan menu khas Cirebon, cumi yang diolah dengan cairan hitamnya yang sedap, paru sapi, atau sate kentang. Disajikan secara self service , terserah apa yang disuka silakan ambil. Paling pazzz disantap bila nasinya masih panazzz. Mmmmm.... Selain nasi jamblang, ada juga Nasi Lengko. Nah loh, yang baru tauk rata-rata merasa geli ketika mendapati bahan utamanya cuma terdiri dari nasi yang di atasnya diberi taoge matang, tahu putih dan tempe goreng yang dipotong dadu, lalu ditaburi kucai, bawang goreng dan kecap. Olalaaaa.....namanya bikin penasaran ! 'Itu mah bikin sendiri juga gampang', begitu komentar yang kerapkali terlontar. Hlaa memang! He..he...Tapi akan berbeda rasanya bila dibuat oleh 'wong Cerbon' ;P Empal gentong juga masuk daftar wanted food, paling diincar para pemudik dan tamu-tamunya, yakni sejenis soto betawi yang dimasak dalam gentong atau tempayan tanah liat. Kuahnya bercampur santan. Sekarang ini jenis masakan empal gentong dikembangkan dengan adanya kuah bening seperti sop dan rasanya asam, karenanya disebut empal asem. Pelengkap rasa keduanya adalah kucai dan cabenya itu loh...., cabe halus yang dikeringkan. Macam bumbu cabe mie instant. Duuhhh...yang satu gurih bercampur pedas, yang satunya asem-asem pedas...mmm..... Huahhh...mantap ! Eit...jangan puas dulu,masih banyak lagi ethnic food Cirebon lainnya,selain menu berat buat launch yaitu empal gentong, empal asem, nasi lengko, dan jamblang, menu sarapan pagi juga banyak ragamnya, seperti gado-gado ayam, docang, atau cuma jajanan seperti serabi, bubur lolos (olahan tepung beras dan sagu dibungkus daun pisang dan diberi inti santan ), botok roti (kukusan roti tawar yang dicampur gula merah dan santan), dan geblog (olahan singkong atau ketan dicampur kelapa atau gula merah). Wuihhh...Manisnya bo ! Tuh kan, jadi laparrrr.....Jangan khawatir, panggil aja bakul tahu gejrot yang lewat, lumayan buat ganjal perut. Meskipun tahunya nggak padat tapi kesegaran siraman bumbu kecap+gula merahnya yang diberi ulekan cabe bawang bisa bikin semangat jalan-jalan jadi bangkit. Tempat Kuliner Pasar tradisional terbesar dan terlengkap di Cirebon adalah Pasar Kanoman. Tak lengkap wisata kuliner tanpa mendatangi pasar tradisional ini. Pasalnya justru di sinilah segala macam makanan daerah tersedia. Pasar di Cirebon tak jauh berbeda dengan daerah atau kota lainnya. Pengunjung kudu rela sesekali berdesakan dan berbecek ria. . Yap, dari namanya pasar ini memang merupakan satu kesatuan dengan Keraton Kanoman. Letaknya berseberangan dengan keraton. Dan di sinilah banyak dijual beberapa jajanan/cemilan/kudapan khas Cirebon. Kalau pas musim mangga, beberapa tahun ini libur lebaran bertepatan dengan musim mangga, berbagai jenis mangga khas Cirebon berjejer manis. Ada mangga Cengkir/mangga Indramayu, Arum Manis, Lali Jiwo, juga mangga yang genit alias Gedong Gincu.... Masih di seputar pasar Kanoman, ada kios penjual segala kudapan khas Cirebon. Sinta Manisan. Sekilas bisa ditebak kios ini menyediakan macam-macam manisan. Memang, dan beragam hasil olahannya, dari yang basah, nyemek-nyemek (setengah basah), hingga yang kering. Yang sangat manis hingga asin. Manisan cerme, pala, mangga, kedondong, dll sampe kulit jeruk ! Ow...tak cuma buah loh.... Olahan pangan lain juga dikemas apik. Eh, ada yang special di sini dan boleh cari, kagak ada di daerah lain! Manisan frambozen dan Rangginang eby. Rangginang rasa eby? Kenapa nggak?wong ini daerah penghasil udang. So pasti, sebagai kios yang menjajakan oleh-oleh khas Cirebon, berbagai variasi rasa udang jadi andalannya. Lihat kerupuk udangnya, Sinta menyediakan seabreg merk ! Asli gawean seputar Cirebon. Tuh kan....tentang kios ini aja bakal panjang ulasannya. Yang penting, jangan lewatkan kios ini bila ke Cirebon. Kudu ! Singkatnya, kios ini adalah gambaran 'selera dan rasa Cirebon'. Artinya, jangan bilang pernah ke Cirebon kalau belum belanja di kios ini...ehmmm! Dan dijamin....pas keluar kios bagasi mobil penuh ! Warung Nasi Jamblang, Empal Gentong, Empal Asem, dan Nasi Lengko Untuk kategori tempat makanan berat, seperti empal gentong, nasi jamblang dan lainnya, lokasinya banyak tersebar di beberapa jalanan kota. Tempat populer nasi lengko di jl. Pagongan, sedangkan nasi jamblang dan empal gentong ada di seputar Grage Mall, pusat perbelanjaan terbesar di Cirebon. Ada kios Mang Dul di seberang barat, dan pasti full kalo musim liburan. Tapi kalo gak pingin berdesakan, juga banyak jejeran kaki lima di seberang selatannya. And pakar nya empal gentong, adalah Warung Mang Dharma. Selain di seputar Grage Mall, cabangnya, Warung Bu Dharma, ada di jl. Wahidin, seberang lapangan Krucuk, dan Putra Mang Dharma di. jl. Pandesan. O, ya, untuk Warung Empal Asem, maknyossss banget yang di jl. Raya Tengah Tani Plered, sekitar 4 km ke arah kota Cirebon sekeluar dari pinto tol Plumbon. Warung ini juga menyediakan sate kambing muda, wuiiihhh...dagingnya lembut banget.... Warung Bakso Huaahh....siapa sih tak suka bakso ? Daging bulat campur mie ini adalah makanan favourite sebagian besar warga nusantara. (Aku kerap heran bila temanku ada yang gak suka bakso). Coz di setiap kota pasti ada warung bakso, dan jumlahnya pasti not the only one. Tentu juga di Cirebon. Banyak penjaja bakso dengan rasa yang enak. Bermodal kocek 5000 ribu perak pun kita dapat merasakan kesegaran rasa dan nikmatnya menyantap bakso. Ada beberepa tempat pilihan yang selalu ramai pengunjung. Bakso Pak Toto di jl. Cipto dan Tuparev, serta Bakso Panghegar di jl. Evakuasi, menyajikan bakso campur ceker ayam. Hasil olahan bumbu dan kuah bakso di ketiga tempat ini sama sedapnya, tapi kalau pingin tempat yang nyaman, Bakso Panghegar lah tempatnya, karena menyediakan meja-meja lesehan untuk menyantap bakso. Cocok banget buat ngaso sejenak. Paling segar kalau kemari pas musim hujan.... Makanan Nasional Tak cocok dengan ethnic food Cirebon? dont worry lah....banyak kok tempat makan bercita rasa nasional semacam nasi padang, nasi goreng, ayam atau ikan bakar, sea food.... or chinese food ? huahh...menjamur di sini. Terutama bila malam hari. Sepanjang jalan Kartini, tenda-tenda lesehan bisa jadi alternatif pilihan. Sekalipun tempatnya di trotoar tapi soal rasa jangan khawatir, gak kalah dengan di restaurant. Cobain aja bandeng bakar tanpa duri. Ueenakkee....ikannya masih segar lagi. Eeiiiittt...ada lagi yang jenis bakar-bakar. Ayam Panggang Alas Demang. Ayam bakar kecap nya memang tak beda dengan tempat lain, tapi coba tengok bumbunya...ampe 3 macam gitu untuk tiap porsinya. Apaan tuh ? Selain sambal juga bumbu kacang yang dihaluskan, serta bumbu kecap. Ah tengok lah sendiri...dijamin lezatos...! Sebagai kota pantai, sea food tentu mudah didapat. Untuk kelezatan sea food Cirebon, H. Moel Sea Food di jl. Kalibaru Selatan, kudu tuh diampirin. Selain udangnya, ragam rasa masakan kepiting pasti membuat ketagihan untuk datang lagi. Hayok..kenapa gak disempetin? Tempat Nongkrong Pingin ketemuan ama teman-teman ? Reuni gitu...sekarang ini sudah ada tuch tempat ngerumpi yang asyik. Buat semua kalangan dan jenis makanannya beragam, didesain terdiri dari berbagai food outlet. Tops Kuliner dan Tenda CSB. Keduanya memang dirancang buat tempat kongkow. Di Tenda CSB , pusat kuliner yang mengklaim sebagai yang terbesar di Cirebon ini terletak di jl. Cipto menyediakan layar lebar dan panggung life music .

Sejarah dan Keraton Cirebon

Wisata di Cirebon ada baiknya diawali dengan history. Special places yang dapat mengungkapkan historical kota ini ada di Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan, dan Keraton Kacirebonan. The three palace atau Tiga Keraton di Cirebon, merupakan warisan sejarah yang hingga kini masih terasa keberadaannya. Seperti halnya di Yogya dan Solo yang merupakan daerah kesultanan untuk wilayah Jawa Tengah, maka untuk wilayah Jawa bagian barat Cirebon adalah daerah kesultanan yang pada masanya cukup diperhitungkan. Lokasi Keraton Kanoman dan Kasepuhan seperti halnya istana kerajaan di Nusantara, selalu berhadapan dengan alun-alun dan bersebelahan dengan Masjid, keduanya adalah perpaduan yang tak terpisahkan dari wilayah keraton. Keraton Kacirebonan tak demikian halnya. Bangunan Keraton Kacirebonan agak berbeda dengan kedua 'saudaranya'. Arsitekturnya pun bergaya Belanda. (Masjid yang ada lebih tepat disebut mushola kalee...alun-alun yang dimaksud juga cuma sekedar halaman keraton yang dibatasi tembok putih dengan bangunan utama). Yeah....konon memang bangunan ini diperuntukkan Pemerintahan Hindia Belanda bagi Pangeran Raja Kanoman yang gigih melawannya. (Alih-alih menurut pada pemerintah Hindia Belanda, sang Pangeran malah tetap ngotot melawannya yang diperlihatkan dengan sikap tak mau menerima gaji dari pemerintah Hindia Belanda hingga wafatnya. Belanda marah tuh, kerajaan Kacirebonan di'anaktiri'kan, meskipun penerusnya ada, tapi gelar bagi keraton ini diturunkan dan sultan-sultan berikutnya dicuekin, begitu pula harta warisan isi keraton, pada raib entah kemana. Ehm, begiciuu kata sejarah...). Akibatnya hanya di Kanoman dan Kasepuhan adat dan tradisi kesultanan yang masih bertahan. Salah satunya adalah tradisi Sekaten pada setiap peringatan hari Maulid Nabi Muhammad SAW. Kanoman dan Kasepuhan menjadi pusat keramaian warga Cirebon, dimana pada malam hari Maulid pihak keraton menggelar upacara pencucian benda-benda pusaka keraton. (Alamaakkk...pada acara ini, keraton tak cuma disatroni 'wong Cerbon', aku juga bingung, entah dari pelosok mana orang-orang yang berdesakan dan berebutan memegang Pusaka Keraton yang dikeluarkan dari persemayamannya untuk dicuci. Konon siapa yang berhasil memegangnya akan mendapat berkah....). Siapa pendiri Cirebon? Syech Syarif Hidayatullah, atau lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati adalah tokoh utama pendiri atau founding father Cirebon. Story teller nya telah banyak dibuat di beberapa blog dan web site. Yang ingin aku share adalah tentang keberadaan komplek makam Sunan Gunung Jati. Terletak sekitar 10 km arah barat kota Cirebon, komplek ini kerap dipadati pengunjung juga dari luar Cirebon. Uniknya, meski Sunan Gunung Jati adalah salah satu dari sembilan wali penyebar Islam di Jawa, makamnya tak hanya disambangi sebagai tempat ziarah umat muslim dan pribumi. Etnis Tionghoa juga mengkeramati komplek pemakaman ini karena Sunan Gunung Jati menikahi putri Ong Tien dari jazirah China, yang juga dimakamkan di komplek ini. Asyik juga ceritanya mengapa Sunan menikahi Putri Ong Tien. Ah...mending dateng aja deh ke sini, karena lokasinya pun dilewati jalur para pemudik, persis di pinggir jalanan pantura. Di seberang komplek makam berdiri bukit yang tepat terletak di pinggir Laut Jawa dimana separuh pantai Cirebon juga bisa terlihat dari puncak bukit ini. Dan di bukit ini guru Sunan Gunung Jati, Syech Datuk Kahfi dimakamkan. Beliau berasal dari Baghdad yang datang dengan 22 orang pengikutnya. Naahhh...mulai asyik kan baca ulasan ini? Sempatkan mampir bila melewati jalan ini, tapi kudu siap ama receh yang banyak. Pasalnya sekitar area pemakaman juga dipenuhi baik anak-anak maupun orang tua yang mengemis dan kadang akan membuntuti langkah para pengunjung. Tak perlu khawatir, tetaplah bersikap tenang.....

Tempat Spa di Cirebon

Grage-Sangkan Hotel Spa,is special place for relaxing,menawarkan Spa dan berbagai fasilitas body treatment, messages, dan sauna....Tempat yang pas banget untuk menghilangkan rasa penat dan letih. Setelah menempuh perjalanan jauh (180 an kilometer dari Jakarta loh....ufff aku saluuuut banget ama jiwa mudik yang pake sepeda motor...semangat '45-nya itu loh...mana di teriknya sang surya ....!), pasti pada kepingin relax sebentar...yaaahhh barang 2-3 jam, gak nyesel deh... Lokasinya gak jauh dari hiruk pikuk kota Cirebon , sekitar 20 km ke arah selatan..yap...arah ke kuningan atau pegunungan Ciremai (dari pusat kota gak sampe 1 jam perjalanan kok, dan jangan ngebayangin ngadepin kemacetan macam di sepanjang Daan Mogot, jalan ke Kuningan mah relatif sepi euyy-apalagi naik sepeda motor...swinggg...nyampe dehh..). Di sini spa menggunakan kolam yang telah dirancang secara modern dengan air yang telah diatur kadarnya, sodium dan sedikit belarang. Pokoknya baik untuk terapi. Wuiiiihh...capek,puyeng,loyo,dan sebangsanya langsung ngacir dah...! Setelah itu badan kita jadi segerrr banget, ready to go to every where ..... :D

Minggu, 12 Oktober 2008

Grage, saat Lebaran...

Grage saat libur Lebaran?Ufff...along Ied Holiday kotaku jadi makin sumpek ! So crowded here...Yeah...sebagian besar warga Jakarta yang pingin mudik ke wilayah timur Jawa, lebih memilih lewat kotaku. Katanya sih...jalurnya lebih pendek ketimbang via jalur selatan. Tapi akibatnya bisa kebayang...mungkin tiga perempat penghuni Ibu Kota (tepatnya berapa sih gak jelas..he..he...coz kendaraan pemudik yang lewat sepertinya gak putus sejak seminggu sampe H-1 ! Wow...!), yang dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, seringkali terjebak macet saat akan memasuki kotaku. Naahh..tauk kan apa nama kotaku ? Exactly ! It's Cirebon... Sekali dalam setahun Cirebon jadi pusat perhatian dan berita seantero negeri. Dan seluruh stasiun TV nasional berlomba menyajikan liputan dari seputar kota ini. Liputan arus mudik. Tentu...banyak hal yang kadang luput dari sorotan media...apa itu ??? Yuukkk..let's go the journey.....